PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH PASSIVE CASE DETECTION
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di Indonesia penyakit malaria masih endemis di
beberepa wilayah, umumnya daerah endemis malaria adalah di daerah-daerah
terpencil dan sebagian penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah. Dari
200 lebih kabupaten/kota yang ada di indonesia sebanyak 167 kabupaten/kota
merupakan wilayah endemis malaria.
Kementrian Kesehatan menyatakan kasus malaria di
indonesia masih tinggi,70 % diantaranya di wilayah Timur. Prevalensi malaria di
indonesia masih mencapai lebih dari 400.000 kasus. Daerah dengan Kasus malaria
tinggi dilaporkan terbanyak di kawasan timur indonesia yaitu Nusa tenggara
Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Sulawesi.Nusa Tenggara timur (NTT)
secara nasional merupakan daerah dengan angka kesakitan malaria yang tergolong
tinggi kondisi ini terjadi hampir di semua kabupaten/kota di NTT dan
terkategori Endemis
Penanganan malaria di indonesia sudah baik, namun
penurunan angka malaria di indonesia belum mencapai target. Dari 93,2 persen
konfirmasi kasus malaria yang ada di indonesia sepanjang tahun 2013, Papua
memiliki angka kasus malaria terbesar yaitu 42,65 persen,adapun papua barat
sebesar 38,44 persen dan NTT sebesar 16,37 persen. Upaya untuk menekan
angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria
yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan
tepat, surveilans dan pengendalian vektor yang kesemuanya ditujukan untuk
memutus mata rantai penularan malaria.
Diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat
adalah pemeriksaan sediaan darah. Pemeriksaan sediaan darah dari tahun 2008
sampai tahun 2010 terjadi peningkatan penderita malaria klinis yang diperiksa
sediaan darahnya. Pada tahun 2008 dari 1.912.698 malaria klinis diperiksa
sediaan darahnya hanya 921.599 (48,18%). Tahun 2009 dan 2010 malaria klinis
yang diperiksa sedian darahnya sudah di atas 50% (tahun 2009 sebesar 75,61%,
tahun 2010 sebesar 64,44%). Pencapaian ini dapat dipertahankan dan terus
ditingkatkan dengan dukungan dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk
menjaminan ketersediaan bahan/reagen lab/mikroskospis malaria, kemampuan
petugas kesehatan, jangkauan pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat malaria
(Biletin jendela dan informasi, 2011).
Faktor geografis yang sulit dijangkau dan penyebaran
penduduk yang tidak merata merupakan beberapa penyebab sulitnya pengendalian
malaria di wilayah ini. Pihak IMCF pilot project Nangaroro (Team laboratorium)
terus melakukan terobosan untuk mengatasi malaria di wilayah Nangaroro
diantaranya dengan melakukan pemeriksaan sediaan darah, penemuan penderita pun
terus kita jalani setiap hari dengan melakukan secara pasif yaitu dengan
menunggu pasien datang langsung ke kantor malaria.
B.
Manfaat
dan Tujuan
Manfaat
Passive Case Detection (PCD)
ü Untuk
Mengetahui jumlah penderita yang terkena Malaria
Tujuan
ü Menemukan
penderita secara dini untuk dapat segera dilakukan pngobatan yang diperlukan.
Pengobatan ini segera dilakukan akan melepaskan penderita dari penyakitnya,juga
mengurangi kemungkinan terjadinya penularan penyakit malaria kepada orang lain.
ü Alat
bantu untuk menentukan musim penularan
ü Menilai
hasil kegiatan pemberantasan di suatu wilayah
C.
Sasaran
Semua
penderita malaria klinis yang datang ke unit pelayanan kesehatan (dalam hal ini
pasien yang datang berobat di kantor IMCF Nangaroro dilakukan pengambilan
sediaa darah)
D.
Metode
Pengambilan
sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis
E.
Pelaksana
Petugas
Laboratorium IMCF Nangaroro
F.
Waktu
Pada
saat jam kerja Kantor IMCF Nangaroro (08:30-16:00)
HASIL
DAN LAPORAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bulanan jumlah
pasien yang diperiksa malaria dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
 |
| Add caption |
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah pasien bulan
maret sebanyak 40 pasien dengan rincian 38 pasien Negatif malaria, 2 pasien
terdiagnosis positif malaria spesies Plasmodium Vivax dengan sadium troposoit
Muda, pada bulan Mei dengan total pemeriksaan malaria sebanyak 35 pasien dengan
rincian 33 pasien Negatif malaria dan 2 pasien diantaranya terdiagnosis malaria
Vivax, bulan Juni total pemeriksaan malaria sebanyak 15 pasien dengan 14 pasien
diantaranya Negatif dan 1 pasien positif malaria vivax, pada bulan Juli total pemeriksaan adalah 35 pasien
dengan 2 pasien positif malaria vivax dan 33 lainya Negatif.
Adapun grafik dari hasil pemeriksaan malaria
(Passive Case detection) 4 bulan terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:
Pengobatan
Sejauh
ini untuk pengobatan terhadap pasien yang terkena malaria dari kantor IMCF
Nangaroro masih menggunakan Obat Herbal Anti Malaria
PENUTUP
Kesimpulan
Ø Penemuan
penderita secara pasif (Passive Case
Detection) dari 4 bulan terakhir dengan total pemeriksaan adalah 125
pasien dengan rincian 118 pasien Negatif dan 7 pasien diantaranya
Positif Malaria.
Saran
Ø Memisahkan
data laporan rutin dan data survei sehingga dapat melihat situasi malaria yang
sebenarnya.
Ø Perlu adanya upaya pendampingan
dari kader kesehatan (Kader Malaria) untuk bisa berpartisipasi dalam penemuan
penerita baik di desa maupun di kelurahan.
Nangaroro, Juli 2014
a/n Team Laboratorium
Kasirinus Nai Liu Amd.AK